Ingin Mendapat Ampunan? Perbanyak Shalawat!

Jangan sampai lisan kita kering dari bacaan shalawat kepada Nabi Muhammad S.a.w. sesungguhnya Rasulullah tidak akan melupakan dan menyia-nyiakan orang yang gemar menghaturkan shalawat kepadanya


Imam As-Sakhowi pernah berkata:
Diriwayatkan di sebagian akhbar bahwasannya dulu di zaman Bani Israil ada seorang lelaki yang gemar maksiat meninggal dunia. Tidak ada orang yang sudi mengurusi jenazahnya hingga akhirnya dibuang begitu saja di jalan. Tahu-tahu Allah S.w.t memerintahkan Nabi Musa A.s untuk mengurusi jenazah lelaki tadi.

Wahai Musa, mandikan dan shalati jenazah hamba-Ku tersebut karena sesungguhnya Aku telah mengampuni dosa-dosanya.“. Nabi Musa bertanya keheranan, “Apakah gerangan yang membuat Engkau mengampun hamba yang berlumuran dosa itu?”,

Allah S.w.t menjawab: “Sesungguhnya pernah suatu hari ia membuka kitab suci Taurat dan ia mendapatkan nama Kekasih-Ku Muhammad S.a.w di dalamnya. Kemudian ia pun bershalawat kepada-Nya dan Aku ampuni dosa-dosanya karena sebab shalawatnya kepada kekasih-Ku.“.

Al-Hafid As-Sakhowi juga bercerita:
Dahulu ada seorang perempuan datang kepada Imam Hasan al-Basri. Ia berkata, “Wahai Syekh, anak gadisku telah meninggal dengan membawa sedikit pahala dan tumpukan dosa. Sekarang aku ingin melihat keadaannya di dalam mimpiku, maka tolong ajari aku amalannya.”. Maka Hasan al-Basri memberikan amalan, “Shalatlah empat rakaat dan bacalah di setiap rakaatnya surat Al-Fatiha sekali dan surat At-Takasur ( الهاكم التكاثر ) sekali, dan setelah shalat isya kerjakanlah shalat empat rakaat lalu berbaringlah sambil membaca shalawat kepada Nabi Muhammad S.a.w sampai engkau tertidur. Insya Allah, Allah S.w.t akan menampakan keadaan anakmu di dalam mimpimu.”.

Kemudian perempuan tersebut mengamalkannya dan melihat keadaan anaknya di dalam mimpinya yang sangat mengenaskan karena mendapat siksaan. Kedua tangannya dibelenggu dan kedua kakinya dirantai dengan rantai yang terbuat dari api. Maka bangunlah sang ibu sambil menangis tersedu-sedu.

Perempuan itu kemudian kembali lagi ke Hasan al-Basri untuk menceritakan keadaan anaknya yang terlihat di dalam mimpinya. Hasan al-Basri mendengarkannya lalu memberikan satu amalan lagi: “Bersedekahlah, mudah-mudahan Allah S.w.t mengampuni dosa anak-mu.”.

Ketika Imam Hasan al-Basri tidur pada malam harinya, beliau melihat seakan-akan beliau berada di sebuah taman yang sangat indah bagai taman syurga. Di dalam taman itu Hasan al-Basri menyaksikan ranjang yang indah dan di atasnya ada perempuan yang cantik bak bidadari dengan memakai mahkota yang terbuat dari cahaya di kepalanya.

Perempuan tersebut berkata: “Wahai Hasan, apakah kamu mengenalku?”, Imam Hasan menjawab: “Tidak, aku tidak mengenalimu.” Perempuan itu berkata lagi: “Aku adalah anak gadis dari perempuan yang engkau perintahkan untuk bershalawat kepada Nabi Muhammad.”, Hasan al-Basri berkata: “Sesungguhnya ibumu telah menceritakan keadaanmu kepadaku namun tidak seperti yang aku lihat saat ini.” Perempuan itu berkata, “Apa yang telah diceritakan ibuku soal keadaanku yang tersiksa itu memang benar.”, Hasan al-Basri bertanya: “Lalu dengan apa engkau mencapai kedudukan seperti ini?”,

Si perempuan menjawab: “Kami memiliki tujuh puluh ribu jiwa yang sedang mendapatkan siksa dari Allah S.w.t di dalam kubur, lalu ada seorang shaleh melewati kuburan kami sambil membaca shalawat kepada Nabi Muhammad S.a.w dan pahala shalawat tersebut dia niatkan untuk kami. Allah S.w.t menerima shalawat orang shaleh tadi lalu membebaskan kami semua dari siksa-Nya berkat shalawatnya, dan keadaanku pun seperti anda lihat saat ini.”.

Oleh karena itu jangan sampai lisan kita kering dari bacaan shalawat kepada Nabi Muhammad S.a.w. sesungguhnya Nabi Muhammad S.a.w tidak akan melupakan dan menyia-nyiakan orang yang gemar menghaturkan shalawat kepadanya.

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : من صلى علي كنت شفيعه يوم القيامة.

Nabi Muhammad S.a.w bersabda: “Siapa orang yang gemar bershalawat kepada aku maka aku akan menjadi penolongnya di hari qiyamat.”.

Imam as-Sya’roni mengungkapkan di dalam kitab Kasyful-Ghommah, bahwa sebagian ulama berkata: “Minimalnya untuk dikatakan gemar membaca shalawat adalah 700 kali di siang hari dan 700 kali di malam hari.“.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَاَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ

Diteruskan dari sumber: cahayanabawiy.com

Previous
Next Post »